![]() |
Drs,Eko
Yulianto,MP
|
GARUT,WS-Melihat dan
memandang suatu peristiwa
jangan apriori, melulu dari sisi buruk
dan negatifnya saja,langsung menuding miring, tanpa mau mengkaji bagaimana latar belakang,kenapa bisa terjadi
, sisi positifnya apa dari peristiwa tersebut, biasakan berbaik sangka, berpikir positiflah,bukan berarti
alergi terhadap kritik dan kontrol dari pihak manapun,selama kritik,kontrol
itu konstruktif dengan senang hati
menerimanya. Penegasan itu dikemukakan Kepala Dinas Perindustrian,Perdagangan
Koprasi dan UMKM Pemkab Garut Drs,Eko Yulianto,MP menjawab WARTA SUKAPURA di
ruang kerjanya belum lama ini.
Eko mengatakan,pihaknya tidak sependapat jika ada penilaian studi
Banding Peserta Pelatihan Manajemen Pengelolaan Pasar Tradisional Garut ke Surakarta Jawa Tengah hanya akal-akalan
menghabiskan dana APBD yang dikemas
studi Banding menjelang akhir tahun.
Menurut Eko,agenda study Banding positif ditengah rutinitas kerja yang
banyak memeras pikiran dan tenaga. Dengan studi Banding akan terjadi interaksi
satu dengan yang lainnya yang terlepas dari struktural.Lebih dari itu kata
dia,kegiatan tersebut diharapkan mampu membangun karakter kea rah kesuksesan dalam
kehidupan-baik kesuksesan di tingkat individu maupun kesuksesan tim atau
kelompok.
Sementara di tempat terpisah Kepala Bidang Pengelolaan
Pasar Dedi,SH,MP mengatakan,study Banding yang dilaksanakan ke pasar tradisional
di kota Surakarta waktu lalu, merupakan salah satu kota yang berhasil dalam
melaksanakan manajemen pengelolaan pasar tradisional.Adapun maksudnya tandas
Dedi,untuk mengetahui sejauh mana pengelolaan pasar di kota Surakarta sehingga bisa
berhasil optimal.Sumber dana Bantuan Provinsi Jawa Barat sebesar Rp500 juta.
Dedi mengemukakan,tujuan study
Banding tersebut antara lain,agar mengetahui secara langsung tata cara dan tata
kelola serta kiat-kiat pengelolaan pasar di kota Surakarta sebagai bahan untuk
pengelolaan pasar di Kabupaten Garut,mengetahui tentang kondisi riil
pengelolaan pasar tradisional yang modern,menembah perbendaharaan ilmu dalam
pengelolaan pasar tradisional.
Lebih lanjut Kapala Bidang
Pengelolaan Pasar mengatakan,peserta adalah para peserta pelatihan manajemen
pengelolaan pasar tradisional,berjumlah 85 orang yang diambil dari
masing-masing angkatan,di laksanakan selama tiga hari kamis S/d sabtu 17-19
November 2011 lalu.
Menurut Dedi,para peserta di
terima di kantor Wali kota Surakarta oleh Asda II Kota Surakarta yang
didampingi Kepala Dinas Pengelolaan Pasar dan Kabag Perekonomian Kota
Surakarta.
Disana kata Dedi,pihaknya
menyampaikan maksud tujuan kedatangan peserta study Banding,mendengarkan
penyampaian dan paparan dari Asda II,Kepala Dinas Pengelolaan Pasar dan Kabag
Perekonomian,mengunjungi pasar tradisional Notoharjo,Pasar Kambing,Pasar
Ayam,Pasar Legi,Pasar Gading dan Pasar Klewer,melakukan perbincangan dengan
para Kepala Pasar yang dikunjungi serta para Kepala seksi di Lingkungan Bidang
pengelolaan pasar.
Adapun yang mendampingi peserta Study banding demikian Dedi antara
lain,perwakilan dari Disperindag Provinsi jawa Barat, Kepala Disperindagkop dan
UMKM Kabupaten Garut, Kepala Bidang Pengelolaan Pasar,para Kepala Seksi di
Lingkungan Pengelolaan Pasar.(BDN/DBY)***
0 komentar:
Posting Komentar