GARUT WARTA SUKAPURA
Ibadah penyembelihan hewan Qurban yang biasa berlangsung usai umat islam melaksanakan shalat Idhul Adha, di penjuru manapun berlangsung meriah,termasuk di lingkungan Pemkab Garut sendiri.
Memang Ibadah penyembelihan hewan qurban, merupakan wujud pengejawantahan ibadah yang sangat berat bagi seorang tua ,harus mengorbankan anak tercintanya,dalam hal ini Nabi Ibrahim setelah menerima wahyu dari Alloh SWT, harus menyembelih anak tercintanya Nabi ismail, AS.Tegakah,dan beranikah Ibrahim melakukan hal itu ?Kendati shetan menggoda agar Nabi Ibrahim mengurungkan niatnya,Ibrahim tetap tegar,imannya kian mantap perintah Alloh harus dilaksanakan. Akhirnya begitu Ismail disembilah akhirnya diganti denga seekor domba.
Bagaimana pelaksanaan Ritual Penyembelihan hewan Qurban di lingkungan Pemkab Garut,boleh dibilang berlangsung aman,tertib dan kondusif berkat kesigapan panitia penyelenggara Qurban. Namun benar-benar kontra produktif manakala menyaksikan Penyembelihan Hewan Qurban di Disdik Garut sebanyak 7 ekor sapi, yang seharusnya berlangsung hidmat,penuh makna tiba-tiba dinodai prilaku salah seorang oknum sekertaris panitia yang sekaligus stap Dikmen berinisial Anwr dengan melontarkan kata-kata ,kasar, tidak sopan,pada seorang rekan pemburu berita (Wartawan) bernama Undang,yang biasa meliput di Disdik ,ulahnya itu seakan tukang pukul di terminal.
“Aingmah lain panitia,tukang cacag,piraku kudu nyacag wartawanmah(Saya bukan panitia,tukang menyincang daging,masa harus membabat(menyincang) Wartawan ?” ancamnya bengis.
Akibat ulah oknum sang wakil Sekretaris panitia Qurban di Disdik Garut semua wartawan bereaksi keras dan mengecam tindakan dan prilaku buruk sang oknum panitia Qurban tersebut.
Usai kejadian tersebut semua pemburu berita meminta tanggapan pada Ketua yang sekaligus penanggung Jawab Qurban di Disdik Garut M.Yusuf Safari di ruang kerjanya. Dengan wajah sedikit tegang kedatangan rombongan Wartawan berbagai media massa ia mengatakan.”Kejadian tersebut benar-benar kami baru dengar,” katanya menyambut para wartawan.
Menurut M.Yusuf Safari,kalau hal itu sampai terjadi sangat disesalkan,dan tentu akan kami klarifikasi pada yang bersangkutan.(jul/bdn)
0 komentar:
Posting Komentar